SMK Purnama Bakti Gandeng BRT Luncurkan Program Konversi Motor Listrik

 


Bogor – SMK Purnama Bakti menggelar acara grand opening konversi motor bahan bakar bensin menjadi motor listrik di Gedung SMK Purnama Bakti. Acara ini merupakan hasil kerjasama dengan Bintang Racing Team (BRT)/BRT Electric, Pupuk Kujang, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

 

Acara ini dihadiri oleh beberapa tokoh penting, termasuk Pengawas SMK Purnama Bakti Bapak Hartana, Forlap Vokasi Kabupaten Bogor Agus, perwakilan Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Barat Rina dan Widyawati, serta perwakilan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dicky Kurniawan.

 

Kepala SMK Purnama Bakti, Nishfa Rahmada, dalam sambutannya menekankan pentingnya acara ini sebagai kesempatan untuk mengambil ilmu baru. "Acara ini tidak hanya penting untuk penghematan energi, tetapi juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengonversi motor mereka sehingga tidak perlu lagi menggunakan bensin atau mengganti oli," ujarnya.

 

Grand Opening Konversi Motor Listrik

Pengawas SMK Purnama Bakti, Hartana, mengapresiasi langkah inisiatif sekolah ini. "Dari 23 sekolah yang diawasi, hanya SMK Purnama Bakti yang telah melaksanakan program konversi motor BBM ke motor listrik. Saya berharap kegiatan ini dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk meningkatkan kompetensi mereka. Semoga kegiatan ini menjadi awal dari kesuksesan. Apresiasi juga kepada Kepala SMK Purnama Bakti yang cepat tanggap dan inovatif" kata Hartana.


Agus dari Forlap Vokasi Kabupaten Bogor menyatakan bahwa tidak semua sekolah merespon program konversi motor listrik ini, terutama yang memiliki jurusan TBSM. Ia juga menyampaikan bahwa pabrik motor BRT berpotensi menjadi pabrik motor listrik terbesar di Asia Tenggara. "Kami berharap lulusan SMK Purnama Bakti dapat langsung bekerja di BRT. Industri dan SMK harus berkesinambungan, saling melengkapi satu sama lain," ungkapnya.

 

Dicky Kurniawan dari BRIN juga memberikan sambutan, menyampaikan bahwa pada bulan Agustus 2024 akan ada event Indonesia Electric Motor Show. "Pengalaman saya sendiri telah mengonversi motor listrik pribadi. Dengan subsidi pemerintah, biaya sekali ngecas hanya 2000 rupiah bisa menempuh jarak 40-60 kilometer. Beliau mengapresiasi ketangguhan BRT Electric. Selain sudah melakukan konversi mandiri, saya juga membawa satu motor pribadi untuk dikonversikan di SMK Purnama Bakti," jelas Dicky.

 

Acara ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam meningkatkan kompetensi siswa SMK Purnama Bakti serta memberikan kontribusi nyata dalam penghematan energi dan pengembangan teknologi motor listrik di Indonesia.


1/Post a Comment/Comments

Posting Komentar

Ads1
Ads2